Selamat datang Readers!

Hi Guys! enjoy my blog.. :)

Jumat, 23 Maret 2012

Pandangan Ward C Halstead tentang Intelegensi

 oleh : 

Ward C Halstead
Ward Halstead (1908-1968) meraih  gelar Ph.D. dari Northwestern University dan mengajar di Sekolah Kedokteran di University of Chicago. Selama 1930-an dan 1940-an, ia bekerja dalam conjuction dengan ahli saraf dan ahli bedah saraf di sana untuk mengevaluasi pasien dari persepctive neuropsikologis. Dia merancang dan menguji banyak tugas besar dengan pasien di bangsal sana. Banyak dari pendekatan evaluatif ia dibuang sementara menetap pada serangkaian tes yang akhirnya membentuk inti dari Baterai Uji Halstead-Reitan Neuropsikologi (HRNTB). Ralph Reitan mulai bekerja dengan Halstead di laboratoriumnya tahun 1940-an, naik Ph.D. pada tahun 1950, dan mendirikan laboratorium neuropsikologi di Indiana University Medical Center di 1951. Ada Reitan diperpanjang karya Halstead dalam perakitan baterai dari tes untuk evaluasi menyeluruh terhadap kerusakan otak individu.
Pandangan Halstead tentang Intelegensi
 
Teori Halstead Menurut Halstead (Azwar, 1996) terdapat sejumlah fungsi otak yang berkaitan dengan inteligensi dan relatif bebas dari aspek-aspek kebudayaan. Fungsi otak ini memiliki dasar biologis dan berlaku bagi fungsi otak setiap individu. Otak manusia terdiri atas tiga bagian :
a. Batang otak yang berfungsi motor sensorik yang penting bagi kelangsungan hidup dengan memutuskan menghadapi atau lari dari bahaya.
b. Sistem limbik yang berperan dalam perasaan atau emosi, memori, bioritmik dan kekebalan.
c. Neokorteks yang penting bagi proses berpikir intelektual, bahasa dan kecerdasan yang lebih tinggi.
Halstead mengemukakan adanya empat faktor inteligensi yang menjadi dasar inteligensi biologis, yaitu (Azwar, 1996) :
a. Faktor Central Integrative (C)
Faktor ini berupa kemampuan untuk mengorganisasikan pengalaman. Faktor ini berfungsi untuk menyesuaikan dimana latar belakang pengalaman seseorang dan hasil belajarnya akan mengintegrasikan pengalaman-pengalaman barunya.
b. Faktor Abstraction (A)
Faktor ini merupakan kemampuan mengelompokkan sesuatu dengan cara-cara yang berbeda dan kemampuan untuk melihat kesamaan dan perbedaan yang terdapat di antara benda-benda, konsep-konsep, dan peristiwa-peristiwa.
c. Faktor Power (P)
Faktor ini merupakan kekuatan otak dalam arti tenaga otak yang penuh. Faktor ini berkaitan dengan kemampuan mengekang afeksi sehingga kemampuan rasional dan intelektual dapat tumbuh dan berkembang.
d. Faktor Directional (D)
Faktor ini merupakan kemampuan yang memberikan arah dan sasaran bagi kemampuan-kemampuan individu. Kemampuan ini menunjukkan dengan spesifik cara mengekspresikan intelek dan perilaku.

Sabtu, 10 Maret 2012

Metode Pembelajaran Menggunakan E-Mail & Blog dalam Dunia Pendidikan

 Tugas Kelompok 1 :




 Metode pembelajaran yang mengharuskan mahasiswanya untuk memiliki e-mail dan blog menandakan bahwa dunia pendidikan telah menyesuaikan dirinya dengan perkembangan zaman. Fenomena ini sudah mulai diterapkan di dunia pendidikan, baik itu di sekolah - sekolah ataupun di kampus. Metode seperti ini juga telah diterapkan dalam Mata Kuliah Psikologi Pendidikan di Universitas Sumatera Utara. Namun di lihat dari dunia pendidikan Indonesia khususnya Medan, metode seperti ini masih sangat minim digunakan, dan apabila ada, sekolah-sekolah yang menggunakannya, tentu saja masih dalam jumlah yang sedikit dan penerapannya juga tidak terlalu diutamakan karena masih menggunakan metode lama, yaitu dengan cara bertatap muka secara langsung.

Kelompok kami memiliki beberapa pandangan akan metode pembelajaran seperti ini, yaitu dengan melihat dari sisi kelebihan dan kelemahannya :
Kelebihan :
  1. Metode seperti ini sangat efektif digunakan pada saat dosen dengan mahasiswa berhalangan untuk bertatap muka langsung  sehingga materi-materi kuliah tetap dapat diberikan.
  2. Metode ini sangat baik dan menguntungkan bagi mahasiswa yang kurang aktif dalam berpendapat secara lisan sehingga ia dapat mengungkapkan pendapatnya secara tulisan..
  3. Pembelajaran seperti ini dpat dilakukan kapan pun dan dimana pun sehingga apabila ada yang sakit baik dosen maupun mahasiswa dapat memberikan/mendapatkan materi perkuliahan.
  4. Mahasiswa diberi kebebasan berkreasi yang kreatif.
  5. Dapat menghilangkan rasa jenuh akan pembelajaran dengan metode yang lama.
  6. Dapat membangun relasi yang kuat antara dosen dengan mahasiswa dan mahasiswa dengan mahasiswa.
  7. Menambah wawasan pengetahuan akan pemanfaatan teknologi.
Kelemahan :
  1. Mahasiswa yang tidak terlalu paham akan penggunaan teknologi akan mengalami kesulitan.
  2. Konsentrasi akan sering terganggu karena pengguna internet biasanya membuka websita-website yang lain.
  3. Proses pembelajaran akan sedikit terganggu akibat gangguan jaringan. 
  4. Terkadang membuat mahasiswa malas mengikuti mata kuliah.
Kelompok  kami sangat setuju dan mendukung metode e-learning ini. Karena dengan metode ini mahasiswa dapat mengakses mata kuliah yang ingin dicarinya dengan mudah kapan pun ia mau. Selain itu mahasiswa menjadi update akan pengetahuan dan perkembangan yang terjadi. Dengan metode e-learning ini waktu untuk berdiskusi dalam pemecahan masalah kepada teman lainnya dapat terjalin dengan lama. Untuk itu,A semoga pembelajaran seperti ini mendapat perhatian lebih dari kalangan pengajar maupun pelajar mengingat kelebihan yang ditawarkan dengan metode e-learning ini.